Dalam dunia peternakan ada
beberapa masalah awalnya sepele namun berakhir fatal dikemudian hari. Hal itu
biasanya dilakukan oleh para pemula yang sembrono atau ingin cepat melihat
kambing yang dipelihara beranak pinak namun salah dalam masa perkawinan.
Lainnya hal nya dengan para senior yang sudah sepuh dalam hal berternak
kambing, mereka selalu konsisten dalam mengawinkan indukan apalagi yang masih
dara. Bukannya malas dalam berternak namun mereka tau dengan cara mengawinkan
indukan di umur yang tepat akan memberi keturunan yang bagus atau maximal.
Untuk menghasilkan pembibitan
kambing yang maksimal, masa kawin kambing perlu diatur. Kambing betina mulai
dewasa pada umur 6-8 bulan. Pada umur tersebut kambing betina sudah bisa
dikawinkan. Namun tidak untuk kambing PE(Peranakan Etawa) perkawinan pada umur
tersebut harus dihindari karena alat reproduksinya belum berkembang sempurna
atau belum matang benar. Jadi sebaiknya masa perkawinannya ditangguhkan hingga
mencapai umur 15 bulan.
Untuk menghindari perkawinan
pada umur muda, pemeliharaan kambing betina dipisahkan sejak umur 5 bulan
dengan kambing jantan. Di dalam kandang maupun di tempat pengembalaan, kambing
betina sebaiknya dipisahkan dari kambing jantan. Kandang kambing jantan
sebaiknya cukup luas sehingga kambing dapat bergerak leluasa, tetap kuat, dan
aktif.
Kambing sebaiknya dimandikan
satu kali dalam seminggu, terutama jika hari panas. Untuk pakannya juga harus
diperhatikan, jangan sampai tubuhnya berkembang terlalu gemuk atau terlalu
kurus. Kambing jantan yang gemuk tidak bisa dijadikan pejantan yang baik karena
akan menjadi pemalas dan nafsu kawinnya berkurang, dan kambing pejantan yang
kurus juga tidak baik karena tidak memiliki tenaga untuk mengejar betina.
Kambing jantan siap dikawinkan
pada umur 6-8 bulan. Sejak saat itu, kambing jantan telah mampu mengawini
kambing betina dewasa. Namun, untuk kambing PE, baru dapat menjadi pejantan
yang baik jika umurnya telah mencapai antara 10-18 bulan.
a-b = masa birahi
b-c =Tidak birahi /sedang bunting
c =melahirkan
c-d =susu pertama untuk cempe
d-g =diperah
d-e =saat air susu banyak
e-f =masa birahi untuk kawin
g =pemerahan dihentikan
g-h =mas kering
f-h = bila tidak birahi lagi = bunting
h = Saat melahirkan kedua
b-c =Tidak birahi /sedang bunting
c =melahirkan
c-d =susu pertama untuk cempe
d-g =diperah
d-e =saat air susu banyak
e-f =masa birahi untuk kawin
g =pemerahan dihentikan
g-h =mas kering
f-h = bila tidak birahi lagi = bunting
h = Saat melahirkan kedua
Di kalangan peternak, untuk menghasilakan anak
kambing, maka perlu dikembangbiakkan dengan mengawinkan kambing dengan dua cara
yaitu:
1.
Dengan cara alami
yaitu kambing jantan dan betina dikawinkan dangan alat reproduksi langsung.
2.
Dengan cara
buatan(Inseminasi Buatan): yaitu dengan mengambil semen atau sper**ma dari
kambin jantan dan dimasukan ke dalam alat reproduksi kambing betina denga
bantuan alat.
Berbeda dengan sapi yang banyak dilakukan
dengan Inseminasi Buatan, untuk kambing, dikalangan peternak banyak dilakukan
dengan secara alami. Kecuali untuk peternakan yang tergolong sudah maju, karena
akan dipilih kualitas bibit yang unggu untuk ternak yang akan lahir.
Perkawinan kambing jantan dan
betina harus harus diatur agar tidak terlalu capek. Untuk satu ekor pejantan
dapat mengawini 20-25 ekor betina, dan dalam sehari dapat melakukan perkawinan
sebanyak 4-5 kali dengan intensitas 2-3 hari/minggu. Pejantan yang baik selalu
dalam keadaan birahi. Setiap menerima rangsangan atau mencium bau kambing
betina yang berada tidak jauh darinya, birahinya akan bangkit.
Kambing jantan yang digunakan
sebagai pejantan harus dirawat dengan baik, dan diberi pakan yang bermutu yang
jumlahnya mencukupi. Pejantan hanya dapat memberikan keturunan yang baik sampai
umur 8(delapan) tahun. Lewat dari umur itu, pejantan sudah dianggap tua
sehingga harus diafkir dan diganti pejantan lain yang umurnya lebih muda.
Masa mengawinkannya juga harus
diperhatikan. Sebaiknya tidak mengawinkan kambing tepat lima bulan sebelum
musim hujan. Dimaksudkan agar anaknya tidak dilahirkan pada musim hujan
yang sangat lebat. Jika kambing jantan tidak ingin mengawini betina
pasangannya, sebaiknya kambing betina yang tidak disukai itu dicarikan pasangan
pejantan lain yang ingin mengawini. Perkawinan antara kambing jantan dan betina
bisa diatur sehingga dapat diramalkan waktu untuk produksi ternak.
Adakalanya saat mengawinkan kambing, ada saja
kejadian yang menyebabkan kambing tidak berhasil terjadi pembuahan. Hal ini bisa
aja terjadi karena peternak kita yang tidak mengenali tanda-tanda kambig lagi
waktu bira*hi, tidak munculnya tanda bira hi karena kambing kekurangan gizi
ataupu pakan yang berkualitas, telat mengawinkannya, atau terlau cepet
mengawinkan sehingga sel telur belum begitu subur, tidak melakukan pencatatan
jadi peternak tidak mengetahui siklus berikutnya, bisa juga kondisi penjantan
yang tidak dalam kondisi sehat atau prima.Kegagalan ini tentunya sangat
merugikan peternak sendiri, karena target yang ditentukan tidak tercapai,
kerugian biaya pakan, dan rugi di waktu juga.
Itulah artikel tentang
cara Menentukan
masa kawin kambing yang tepat agar
induk dan keturunan sehat dan bagus. Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarikan dari berbagai sumber
0 Response to "Saran master kambing!! Menentukan masa kawin kambing yang tepat"
Posting Komentar