Beberapa macam penyakit pada sapi dan
cara pencegahannya
Dalam dunia
peternakan pastilah kita mendapati suatu masalah yang sedikit berpikir keras
untuk menyelesaikannya. Banyak kendala yang kerap kali menjadi rintangan untuk
peternak sapi, mulai dari menipisnya asupan pakan karena sedang musim kemarau
yang menjadikan rumput kering, melemahnya harga sapi dan penyakit yang
seringkali menyerang sapi kita. Untuk membantu anda maka akan saya rangkum dari
beberapa sumber mengenai Beberapa macam
penyakit pada sapi dan cara pencegahannya dibawah ini.
1. Penyakit Antrax
Penyakit antrax adalah jenis
penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menular pada manusia. Biasanya
kategori penyakit seperti ini disebut zoonosis. Nama lain dari
antrax adalah radang limpa. Biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk ke
dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang mengandung bakteri basillus
anthracis. Selain melalui makanan yang tidak bersih tersebut, bakteri
antrax bisa masuk ke dalam tubuh sapi lewat tanah yang tercemar bakteri dan
masuk melalui pernafasan dan luka pada sapi.
Bakteri antrax adalah bakteri yang
daya tahannya luar biasa, disinfektan dan panas terkadang tidak mampu melawan
bakteri ini. Penyebarannya juga sangat cepat apabila sapi tersebut kurang makan
dan kelelahan. Apalagi saat musim panas. Bila sapi sudah terkena antrax,
sebaiknya kita tidak mendekat dan harus berhati - hati dalam penanganannya.
Bakteri dapat menular pada manusia melalui luka dan pernafasan (jika menghirup
bulu sapi yang terserang).
Ada beberapa ciri yang harus anda
ketahui bagaimana tanda – tanda gejala Gejala antrax pada sapi yang umunya
adalah sebagai berikut :
- Tubuh sapi menjadi panas (demam),
lemah dan mudah jatuh/ambruk
- Mengalami peraangan bagian
limpa dan akhirnya sapi menjadi diare/mencret
- Di beberapa bagian tubuh yang
berlubang akan mengalami pendarahan, biasanya berwarna hitam (pada lubang
hidung dan mulut, pori - pori dan pada lubang anus sapi)
- Nafas tersengah - sengah
- Bagian bawah perut akan
membengkak.
- Bila sudah akut, sapi akan mati
mendadak
Jika masih ada harapan untuk sembuh
maka segeralah melakukan pengobatan pada sapi,hal itu dilakukan untuk
memperkecil resiko kematian.
Pencegahan :
- Vaksinasi spora avirulen secara
berkala tiap tahun pada sapi yang belum terkena
- Pengecekan, pembersihan dan
karantina jika pada suatu daerah sudah terkena antrax
- Jangan memberi makan sapi
dengan akarnya, biasanya hijauan. Berikan rumputnya saja
- Jangan sering - sering kontak
fisik dengan ternak jika tidak benar - benar darurat
- Hewan yang sudah mati jangan
dibedah, jangan memegang langsung bagian luka. Langsung kubur saja bila
perlu bakar bangkainya.
Pengobatan :
- Jika sapi sudah terkena,
berikan antibiotik dengan spektrum luas seperti Penisilin G,
Oxytetracyclin, Streptomycin,
- Jika perlu panggillah dokter
hewan untuk menangani sapi anda. Karena tentu saja dokter hewan lebih
mengerti tentang penyakit hewan.
2. Penyakit cacingan
Penyakit cacingan pada sapi disebut
pula helminthiasis. Penyakit cacingan ini kerap kali menyerang sapi dipedesaan
yang dipelihara secara tradisional. Namun penyakit cacingan tergolong penyakit yang
mudah ditangani tergantung dengan banyak/sedikit-nya cacing dalam tubuh sapi,
jenis cacing yang menyerang (cacing hati, cacing pita, cacing gilig/nematoda).
Jenis cacing yang menyerang sapi sebenarnya sangat banyak jenisnya. Namun yang
paling sering menyerang adalah jenis cacing hati dan cacing pita,
Cacing bersarang dalam tubuh sapi biasanya
disebabkan oleh kondisi pakan yang tidak bersih / mengandung larva cacing yang
biasanya bersarang pada rumput hijauan.
Proses pengobatan biasanya dilakukan
dengan melumpuhkan cacing sehingga cacing yang mati tersebut akan ikut keluar
melalui kotoran sapi.
Sama seperti penyakit lainnya, ada
beberapa ciri dan gejala yang umum pada sapi yang terserang cacingan, yaitu sebagai berikut :
- Nafsu makan sapi tiba – tiba
turun drastis
- Sapi terlihat kurus dari hari
ke hari
- Susah buang air besar / tidak
teratur
- Diare berkepanjangan dan
mencret
- Gerakan melemah dan mata sayu
- Nafas terengah - engah
- Hidung dan mulut mulai kering
Cara pencegahan penyakit cacingan
ini tergolong enteng dan mudah, biasa sapi yang terserang penyakit cacing akan
diobati sendiri oleh pemiliknya tanpa memanggil mantra hewan.
Pencegahan cacingan pada sapi :
- Usahakan kondisi kandang tidak
sering lembab
- Jangan terlalu sering menggembalakan
sapi karena kita tidak bisa mengontrol kebersihan rumput yang dikonsumsi
oleh sapi
- Sisa pakan di kandang jangan
dibiarkan terlalu lama, segera buang atau olah menjadi pupuk tanaman
Pengobatan :
- Berikan obat cacing secara
rutin dan berkala (biasanya dua bulan sekali)
- Obat yang biasanya digunakan
oleh dokter hewan adalah dalam jenis benzimidazol, Imidathiazol dan
Avermectin (konsultasi dengan dokter hewan sebelum menggunakan)
- Pengobatan tradisional dengan
pemberian daun / buah nanas. Terutama untuk melumpuhkan cacing nematoda.
Untuk cacing lainnya, bisa diberikan bawang putih karena sangat efektif
dan tidak terdapat efek samping.
3. Demam
Demam pada umumnya disebut demam 3
hari. Dan menurut Istilah kedokterannya adalah BOVINE EPHEMERAL FEVER (BEF).
Penyebab demam BEF ini adalah gigitan lalat Cullicoides sp dan
nyamuk Culex Sp. Penyakit ini tergolong mudah diatasi dan tidak
menular terutama bagi manusia.
Ada beberapa ciri yang mudah kita
kenali saat sapi mengalami Demam pada Sapi (BEF). Dan cirri tersebut adalah :
- Sapi sering kali terlihat lemah
dan lesu
- Sapi demam tinggi dan terkesan
pincang
- Susah bergerak dan berdiri
- Sesak nafas dan badan gemetaran(menggigil)
- Timbul cairan pada bagian
hidung dan mata ternak
- Nafsu makan menurun
- Jika demam terjadi pada sapi
perah, maka sudah pasti produksi susu akan menurun
Pencegahan :
- Lingkungan yang bersih
- Penggunaan insektisida pada
kandang
Pengobatan :
- Berikan obat penurun panas dan
usahakan sapi banyak minum air
- Obat tradisional bagi BEF
adalah pemberian gula merah dan garam dapur dan diminumkan pada sapi.
- Tetap konsultasi pada dokter
hewan untuk lebih baiknya.
- Daging boleh dipotong dan
dikonsumsi.
4. Penyakit ingusan
Penyakit ingusan pada sapi biasa
disebut dengan MCF (MALIGNANT CATHARRAL FEVER). Penyakit ini ditularkan melalui
virus Gamma Herpesvirinae dan penularan penyakit ini biasanya
ditularkan dari jenis domba. Selain itu penyakit ingusan sering menyerang sapi
yang sering digembalakan bercampur dengan ternak lain seperti domba dan
kambing. Biasanya domba yang sudah terserang tidak menunjukkan gejala apapun,
tetapi meninggalkan virus tersebut melalui bekas pakan yang telah dikunyah dan
dimuntahkan kembali. Sapi yang memakan bekas makanan tersebut akan dapat
terkena penyakit ingusan.
Sama seperti penyakit lain, penyakit
ingusan ini juga memiliki cirri yang menjadi tanda bahwa sapi akan terkena
penyakit ingusan. Adapun ciri – ciri dan gejala penyakit ingusan tersebut akan
saya jelaskan dibawah ini.
Ciri dan Gejala Ingusan pada sapi
:
- Timbul cairan pada bagian
hidung dan mata ternak, lama kelamaan akan berubah dari encer menjadi
lebih kental
- Ternak mulai terlihat
meneteskan air liur
- Bagian moncong kering dan
terkadang keluar nanah
- Ternak terdengar sulit bernafas
dan gemetar
- Bagian mata terlihat keruh dan
cenderung memutih
- Jika sudah parah kulit ternak
seperti terkelupas
- Sapi berjalan sempoyongan dan
lemah, jaringan tubuh rusak dan sapi terlihat kurus
- Jika dibiarkan maka sapi akan
lumpuh total dan mati
Pencegahan :
- Usahakan jangan sering menggembalakan
sapi bersamaan dengan domba atau kambing
- Jika memelihara kedua hewan itu
maka buatlah kandang agak berjauhan
- Vaksinasi domba / kambing yang
baru datang
- Kontrol kebersihan pakan yang
akan dikonsumsi oleh sapi
- Jaga kebersihan dan sanitasi
kandang
- Pisahkan dan karantina sapi
yang terserang
- Usaha yang bisa kita lakukan
adalah dengan pencegahan infeksi dengan antibiotik sehingga gejala tidak
meluas
Pengobatan :
- Belum ada obat yang mampu
menghilangkan penyakit ingusan secara keseluruhan, namun dapat hilang
sendiri jika penanganan kita cepat dan sapi dipelihara dengan baik
- Jika gejala mulai Nampak, maka
lakukan menanganan secara cepat, karena biasanya 4 hari setelah terserang
sapi akan semakin memburuk
- Konsultasikan pada dokter hewan
terkait pemakaian obat.
- Ternak yang mati tetap dapat
dipotong dan dikonsumsi, dengan catatan bagian yang terinfeksi jangan ikut
dimasak atau dibuang.
5. Penyakit kembung
Dalam bahasa kedokteran, kembung biasa
disebut dengan bloat. Penyakit sapi kembung disebabkan oleh macetnya
saluran gas dalam tubuh sapi, akibatnya pencernaan tidak lancar dan bagian
perut rumen membesar. Ini dapat dilihat dari bagian perut sapi sebelah kiri,
apabila sapi kembung pasti akan terlihat membesar. Penyebab utama sapi
terserang kembung adalah rumput - rumputan yang basah, kurang berserat. Ada
beberapa cirri yang bisa dilihat pada tubuh sapi saat mengalami gejala Kembung
/ Bloat.
Ciri gejala kembung pada sapi :
- Pada bagian perut kiri Nampak membesar
dikarenakan gas yang tidak dapat keluar normal,
- Pernafasan terganggu karena
organ pernafasan ditekan oleh membesarnya rumen,
- Sapi akan terlihat lesu dan gerakan
kurang lincah dan sering terjatuh,
- Dalam kondisi parah, hewan bisa
lumpuh dan mati.
Pencegahan :
- Usahakan tidak memberikan
rumput basah ebelum dikeringkan terlebih dahulu, terutama rumput yang
diambil saat pagi hari,
- Kurangi prosentase pemberian
leguminose hijauan,
- Sebagai pengganti hijauan yang
masih basah maka berikan jerami kering pada pagi hari sebelum memakan
hijauan jenis lain,
- Usahakan ternak banyak bergerak
sehingga mengurangi gas pada lambung.
Pengobatan :
- Cara pengobatan yang biasa
diberikan adalah anti bloat yang mengandung dimethicone dan minyak nabati
yang berasal dari kacang tanah. Minyak nabati bisa disuntikkan pada sapi
yang terkena bloat
- Konsultasikan pada dokter hewan
adalah hal yang paling mudah untuk penggunaan obat yang tepat.
- Cara tradisional dapat dengan
menggosok bagian perut dengan daun jarak.
6. Penyakit kuku busuk
Penyakit yang satu ini adalah
penyakit yang selalu menyerang bagian kuku sapi, karena hal itulah penyakit ini
dinamakan kuku busuk. Dalam istilah latin sering disebut dengan penyakit Foot
Rot (Pembusukan kaki/kuku). Kuman fusiformis masuk ke
dalam celah kuku sapi dan berkembang disana, bahkan daya tahan kuman tersebut
semakin lama semakin kebal jika berada di dalam kuku sapi. Penyebab masuknya
kuman ini adalah dimana kuku sapi terluka akibat hantaman benda keras di tempat
yang kotor dan akhirnya kuman masuk dan berkembang pesat. Jika dibiarkan, kuman
ini akan berkembang menjadi penyakit yang melumpuhkan sel - sel di telapak kaki
sapi hingga sapi tidak dapat berjalan atau pincang.
Ciri dan Gejala Kuku Busuk pada Sapi :
- Celah kuku dan tumit akan
membengkak,
- Pada bagian kuku akan keluar
cairan berwarna kuning (nanah) dan berbau busuk,
- Mengelupasnya selaput pada
bagian kuku diakibatkan matinya jaringan sel pada bagian tersebut,
- Saat bergerak ingin berdiri /
berjalan sapi akan pincang dan kesakitan.
Pencegahan :
- Jaga kebersihan kandang
sehingga bakteri dan kuman sulit berkembang disana
- Sering periksa kebersihan kuku
sapi
- Jika sudah terserang, segera
rendam kaki yang terserang dengan larutan formalin sebanyak 10%
Pengobatannya :
- Untuk pengobatan dengan suntik,
usahakan kaki sapi tetap kering dan disuntikkan larutan sulfat beserta
antibiotik sesuai saran dokter hewan
7. Penyakit mubeng
Nama lain dari penyakit mubeng ini
adalah penyakit surra. Penyakit
ini aktif menyerang dengan cara berkembang biak parasit dalam darah dan
menurunkan kadar glukosa-nya. Sehingga kondisi tubuh sapi menjadi menurun,
kurang nafsu makan, stress dan mudah letih. Penularanan parasit ini disebabkan
oleh gigitan lalat haematophagus dan lyperosia dan
aneka jenis kutu. Penyakit mubeng / surra seringkali menyerang sapi pada saat
musim penghujan, dimana kondisi kekebalan sapi sering menurun dan melemah .
Beberapa kasus bahkan dapat menewaskan ternak, terutama kerbau.
Ciri dan Gejala Sapi Mubeng adalah :
Ciri dan Gejala Sapi Mubeng adalah :
- Gerakan sapi menjadi tidak
aturan (sempoyongan, jalan berputar putar/mubeng) jika sudah parah sering
kejang - kejang
- Selaput lendir akan menguning
- Tidak nafsu makan dan bulu banyak
yang rontok
- Sapi akan demam dan cepat lelah
Pencegahan :
- Semprotkan insektisida di kandang ternak (biasanya
sejenis asuntol) untuk mencegah datangnya serangga penghisap darah.
- Hindarkan kandang sapi dari
tempat yang rawan menjadi sarang serangga (parit dan tempat lembab)
- Usahakan sisa - sisa pakan sapi
jangan sampai membusuk di kandang
- Untuk sapi yang mengalami luka,
jangan sampai dibiarkan infeksi dan menjadi makanan bagi lalat
Pengobatan :
- Karantina sapi yang sakit dan
berikan obat berupa atocyl maupun artosol, namun dalam penggunaannya
hendaknya melalui konsultasi dengan dokter hewan setempat.
8. Penyakit ngorok
Penyakit ngorok ini cenderung
menyerang sapi pekerja maupun sapi potong yang stress akibat terlalu banyak
aktifitas dan kandang yang lembab atau kurang bersih.
Dalam istilah kedokteran biasa
disebut dengan SEPTICHAEMIA EPIZOOTIC (SE) yang disebabkan oleh kuman yang
bernama Pastuerella multocida serotipe 6B dan Pastuerella
multocida serotipe 6E. Biasanya menjangkit pada sapi yang kelelahan /
letih. Pakan yang buruk kualitasnya juga merupakan sarana penularan kuman ini.
Penularan antar ternak biasanya melalui air liur, urine, makanan dan tanah yang
terkontaminasi. Kondisi lingkungan yang dingin juga merupakan sarana untuk
kuman tersebut berkembang.
Ada beberapa ciri yang bisa anda
kenali jika ternak anda terjangkit penyakit ini, dan akan saya jelaskan
bagaimana cirri, pencegahan dan pengobatannya seperti dibawah ini.
Ciri dan gejala ngorok pada sapi adalah :
Ciri dan gejala ngorok pada sapi adalah :
- Selaput lendir memerah,
- Keluar air liur terus menerus,
- Sapi sulit bernafas dan gemetar,
- Suhu tubuh naik sampai 40
derajat celcius,
- Busung bagian kepala sampai
leher bawah,
- Radang paru - paru, terlihat
pada bagian dada karena sapi kurus.
Pencegahan :
- Karantina dan pemeriksaan sapi
yang baru datang,
- Vaksinasi rutin ternak dengan
oil adjuvant tiap tahun,
- Kandang selalu bersih dan
diberi disinfektan.
Pengobatan :
- Pengobatan yang umum dipakai
untuk penyakti ngorok ini adalah antibiotik Oxytetracyclin dan
Streptomycin, pemakaiannya wajib konsultasi pada yang berpengalaman,
- Karena yang terserang adalah
bagian paru - paru, maka jika akan dipotong dan dikonsumsi kita buang
bagian paru - paru nya,
- Bangkai dan bagian yang
terkontaminasi hendaknya dikubur atau dibakar.
9.
Penyakit Pneumonia
Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan
sapi mengalami radang paru – paru (pneumonia), walau memang peternak jarang
sekali dapat mengetahuinya karena penyakit ini tergolong sulit dilacak oleh
mata telanjang. Butuh pengalaman khusus seperti dokter hewan yang memang
menguasai tentang ilmu peternakan. Namun jangan berkecil hati karena saya akan
menjelaskan sedikit tentang penyebab, gejala dan cara pengobatan untuk sapi
yang terjangkit penyakit pneumonia ini sebagai berikut.
Penyebab Penumonia dan Agen Infeksi Pedet (Sapi) :
- Rota-virus, Malignant Catharal
Fever, Virus Infectious Bovine Rhinotracheitis, Bovine Virus Diarrhea-
Mucosal Disease, Rhino-virus,
Bovine Herpes V-4, Adenovirus, Parainfluenza-3, Bovine Respiratory
Virus,
- Bakteri , Hemophilus somnus, Pasteurela
multocida, Mycobacterium tuberkulosa, Pasteurela hemolitica, Streptococcus
sp, Corynobacterium pyogenes.Jamur Chlamydia psittaci,
- Mycoplasma dispar , Mycoplasma
Mycoplasma mycoides,
- Parasit Dictocaulus viviparous.
Gejala-gejala
Klinis :
Pada awalnya radang
paru-paru ( pneumonia ) didahului gejala hiperemi pulmonum, diikuti dyspnoe,
frekuensi nafas 40-80 kali permenit, tipe nafas bersifat abdominal, napasnya
mula-mula dangkal kemudian dalam, batuk, setelah berlangsung beberapa hari
muncul leleran pada hidung, pulsus 60-90 kali per menit, demam ( suhu 42ºC )
kenaikan suhu tubuh ini sejalan dengan reaksi tubuh dalm memobilisasi sel-sel
darah putih dan berlangsungnya seperti antigen-antibodi.
Pada sapi perah terjadi penurunan produksi susu bahkan sering sekali produksi susu terhenti sama sekali. Penderita tampak lesu, malas berbaring, gelisah, kehilangan nafsu makan dan minum, depresi, terkadang pernapasan dengan mulut, konstipasi dan oligouria.
Pada sapi perah terjadi penurunan produksi susu bahkan sering sekali produksi susu terhenti sama sekali. Penderita tampak lesu, malas berbaring, gelisah, kehilangan nafsu makan dan minum, depresi, terkadang pernapasan dengan mulut, konstipasi dan oligouria.
Pengobatan :
Pengawasan pada
hewan yang masih sehat sangatlah penting, penderita ditempatkan dikandang yang
bersih, hangat dan ventilasi yang baik. Pemberian antibiotic dan sulfonamid
selama 3 hari secara parenteral atau melalui makanan diperlukan untuk
meniadakan agen infeksi oleh bakteri. Pemberian Ca boroglukonat dan vitamin C
serta penangan dehidrasi sangat berguna untuk terapi pneumonia.
10. Penyakit scabies (gudik)
Sabies sering kali menyerang hewan
ternak yang menempati kandang kotor dan becek. Scabies sendiri biasa disebut dengan
penyakit kudis,bulug/budug atau gudik. Scabies juga merupakan penyakit zoonoisis dan
dapat menular pada manusia. Biasanya disebabkan oleh alat dan kandang yang
kotor. Penyakit scabies ini sangat mudah menular pada hewan ternak lain jika
satu kandang atau bersentuhan.
Ciri dan Gejala Scabies pada sapi :
- Sapi sering menggigit bagian
tubuhnya,
- Terkadang menggosok - gosokkan
badannya pada kandang (seperti menggaruk - garuk)
- Bulu rontok dan nanah mulai
muncul pada bagian tubuh,
- Timbul kerak berwarna abu - abu
pada bagian tubuh sapi dan kulit terkesan kaku,
- Jika sudah parah nafsu makan
sapi akan turun drastis.
Pencegahan :
- Aliran udara dan sanitasi
kandang usahakan bagus,
- Usahakan kandang sapi selalu
kering dan bersih,
- Hewan yang terdiagnosa scabies
(Gudik) harus dipisahkan dan dikarantina.
Pengobatan :
- Pengobatan yang aman biasanya
dengan pemberian minyak kelapa dicampur dengan kapur barus kemudian
gosokkan pada kulit yang terkena.
- Serbuk belerang, dicampur
dengan kunyit dan minyak kelapa yang sudah dipanaskan, gosokkan pada kulit
sapi. Bisa juga digosok dengan air tembakau.
- Sapi yang mati setelah terkena
skabies tetap dapat dikonsumsi, hanya saja buang bagian yang terkena
tungau.
- Suntik dengan obat scabies
seperti contoh wormectin.
Itulah artikel kali ini tentang Beberapa macam penyakit
pada sapi dan cara pencegahannya yang
saya rangkum dari beberapa sumber yang akurat. Semoga artikel ini bisa membantu
para peternak sapi yang sedang mengalami kesulitan untuk mengobati sapinya. Jika
ada pertanyaan silahkan taruh pada kolom komentar yang sudah yantopedia
sediakan dibawah ini. Atas kunjungannya saya ucapkan terimakasih.
0 Response to "Beberapa macam penyakit pada sapi dan cara pencegahannya "
Posting Komentar