Saran master kambing!! Menentukan masa kawin kambing yang tepat

Dalam dunia peternakan ada beberapa masalah awalnya sepele namun berakhir fatal dikemudian hari. Hal itu biasanya dilakukan oleh para pemula yang sembrono atau ingin cepat melihat kambing yang dipelihara beranak pinak namun salah dalam masa perkawinan. Lainnya hal nya dengan para senior yang sudah sepuh dalam hal berternak kambing, mereka selalu konsisten dalam mengawinkan indukan apalagi yang masih dara. Bukannya malas dalam berternak namun mereka tau dengan cara mengawinkan indukan di umur yang tepat akan memberi keturunan yang bagus atau maximal.

Untuk menghasilkan pembibitan kambing yang maksimal, masa kawin kambing perlu diatur. Kambing betina mulai dewasa pada umur 6-8 bulan. Pada umur tersebut kambing betina sudah bisa dikawinkan. Namun tidak untuk kambing PE(Peranakan Etawa) perkawinan pada umur tersebut harus dihindari karena alat reproduksinya belum berkembang sempurna atau belum matang benar. Jadi sebaiknya masa perkawinannya ditangguhkan hingga mencapai umur 15 bulan.

Untuk menghindari perkawinan pada umur muda, pemeliharaan kambing betina dipisahkan sejak umur 5 bulan dengan kambing jantan. Di dalam kandang maupun di tempat pengembalaan, kambing betina sebaiknya dipisahkan dari kambing jantan. Kandang kambing jantan sebaiknya cukup luas sehingga kambing dapat bergerak leluasa, tetap kuat, dan aktif.
Kambing sebaiknya dimandikan satu kali dalam seminggu, terutama jika hari panas. Untuk pakannya juga harus diperhatikan, jangan sampai tubuhnya berkembang terlalu gemuk atau terlalu kurus. Kambing jantan yang gemuk tidak bisa dijadikan pejantan yang baik karena akan menjadi pemalas dan nafsu kawinnya berkurang, dan kambing pejantan yang kurus juga tidak baik karena tidak memiliki tenaga untuk mengejar betina.

Kambing jantan siap dikawinkan pada umur 6-8 bulan.  Sejak saat itu, kambing jantan telah mampu mengawini kambing betina dewasa. Namun, untuk kambing PE, baru dapat menjadi pejantan yang baik jika umurnya telah mencapai antara 10-18 bulan.

a-b   = masa birahi
b-c   =Tidak birahi /sedang bunting
c       =melahirkan
c-d   =susu pertama untuk cempe
d-g   =diperah
d-e   =saat air susu banyak
e-f    =masa birahi untuk kawin
g       =pemerahan dihentikan
g-h   =mas kering
f-h    = bila tidak birahi lagi = bunting
h       = Saat melahirkan kedua

Di kalangan peternak, untuk menghasilakan anak kambing, maka perlu dikembangbiakkan dengan mengawinkan kambing dengan dua cara yaitu:
1.    Dengan cara alami yaitu kambing jantan dan betina dikawinkan dangan alat reproduksi langsung.
2.    Dengan cara buatan(Inseminasi Buatan): yaitu dengan mengambil semen atau sper**ma dari kambin jantan dan dimasukan ke dalam alat reproduksi kambing betina denga bantuan alat.
Berbeda dengan sapi yang banyak dilakukan dengan Inseminasi Buatan, untuk kambing, dikalangan peternak banyak dilakukan dengan secara alami. Kecuali untuk peternakan yang tergolong sudah maju, karena akan dipilih kualitas bibit yang unggu untuk ternak yang akan lahir.
Perkawinan kambing jantan dan betina harus harus diatur agar tidak terlalu capek. Untuk satu ekor pejantan dapat mengawini 20-25 ekor betina, dan dalam sehari dapat melakukan perkawinan sebanyak 4-5 kali dengan intensitas 2-3 hari/minggu. Pejantan yang baik selalu dalam keadaan birahi. Setiap menerima rangsangan atau mencium bau kambing betina yang berada tidak jauh darinya, birahinya akan bangkit.

Kambing jantan yang digunakan sebagai pejantan harus dirawat dengan baik, dan diberi pakan yang bermutu yang jumlahnya mencukupi. Pejantan hanya dapat memberikan keturunan yang baik sampai umur 8(delapan) tahun. Lewat dari umur itu, pejantan sudah dianggap tua sehingga harus diafkir dan diganti pejantan lain yang umurnya lebih muda.
Masa mengawinkannya juga harus diperhatikan. Sebaiknya tidak mengawinkan kambing tepat lima bulan sebelum musim hujan. Dimaksudkan agar anaknya tidak dilahirkan pada  musim hujan yang sangat lebat. Jika kambing jantan tidak ingin mengawini betina pasangannya, sebaiknya kambing betina yang tidak disukai itu dicarikan pasangan pejantan lain yang ingin mengawini. Perkawinan antara kambing jantan dan betina bisa diatur sehingga dapat diramalkan waktu untuk produksi ternak.

Adakalanya saat mengawinkan kambing, ada saja kejadian yang menyebabkan kambing tidak berhasil terjadi pembuahan. Hal ini bisa aja terjadi karena peternak kita yang tidak mengenali tanda-tanda kambig lagi waktu bira*hi, tidak munculnya tanda bira hi karena kambing kekurangan gizi ataupu pakan yang berkualitas, telat mengawinkannya, atau terlau cepet mengawinkan sehingga sel telur belum begitu subur, tidak melakukan pencatatan jadi peternak tidak mengetahui siklus berikutnya, bisa juga kondisi penjantan yang tidak dalam kondisi sehat atau prima.Kegagalan ini tentunya sangat merugikan peternak sendiri, karena target yang ditentukan tidak tercapai, kerugian biaya pakan, dan rugi di waktu juga.
Itulah artikel tentang cara Menentukan masa kawin kambing yang tepat agar induk dan keturunan sehat dan bagus. Semoga artikel ini bermanfaat.


Disarikan dari berbagai sumber


0 Response to "Saran master kambing!! Menentukan masa kawin kambing yang tepat"

Posting Komentar