Salam
ternak untuk para sahabat peternak seindonesia yang telah setia membaca artikel
yantopedia, salam dari saya pribadi peternak kambing yang berasal dari
desa lempeni ke. tempeh kab.lumajang,
jawa timur. Sebelum kita benar – benar menggeluti dalam bidang peternakan
atau penggemukan kambing alangkah baiknya sambil melakoni berternak kita harus
mengetahui beberapa penyakit pada kambing yang pasti kelak akan datang pada
hewan ternakaan kita ini.
Sudah tidak diragukan lagi, bahwa artikel ini adalah
satu paket yang harus dimiliki para peternak, mengingat banyak sekali dari kami
para peternak yang putus ditengah jalan memilih untuk berhenti beernak kambing
karena kambing mereka banyak yang mati karena terkena serangan penyakit yang
padahal jika kita mengetahui tanda awal dari serangan penyakit itu pastilah
tidak akan sampai menuju pada kematian dan tentunya juga atas kehendak Allah
SWT.
Karena hal itu yantopedia sengaja menyediakan artikel macam – macam
penyakit pada kambing dan cara ampuh mengobatinya.
Untuk menyingkat waktu
langsung saja baca artikel dibawah ini.
1. Diare
Penyakit ini biasanya terjadi karena adanya gangguan pada
saluran pencernaan yang bisa disebabkan oleh bakteri, makanan yang rusak /
kotor, serta lingkungan atau udara dingin. Untuk tumbuhan yang berongga seperti
kangkung dan enceng gondok saya sarankan untuk melayukan terlebih dahulu
sebelum diberikan pada hewan ternak, karena gas dalam rongga itu akan menjadi
salah satu faktor terjangkitnya diare pada hewan ternak kita.
Gejala klinisnya: kambing akan tampak lesu, lemah dan juga
pucat. Kotoran kambing biasanya encer atau menggumpal dan berwarna hijau
kekuningan, hijau muda, hijau mengkilap, hijau kemerahan atau hijau kehitaman.
Pengobatan :
Jika disebabkan karena makanan, maka hindari pemberian tumbuhan
berongga seperti kangkung dan encen gondok, juga dari tumbuhan lain seperti daun
kacang-kacangan dan daun muda. Jika karena penyakit bisa diberi jamu dari
campuran daun jambu biji, garam dapur dan 1 gelas air kelapa, lalu berikan 1/3
gelas selama 3 hari berturut-turut.
2. Keracunan
Biasanya terjadi ketika kambing mengonsumsi pakan hijauan
yang mengandung racun atau keracunan insektisida.
Gejala klinis : kejang-kejang, mulut berbusa, selaput lendir
mata berwarna kebiru-biruan, dan kotoran bercampur darah. Pada beberapa kasus
biasanya kondisinya bisa parah dan menyebabkan kematian yang mendadak. Hal ini
sungguh tidak diinginkan bagi semua peternak.
Cara pengobatan :
Berikan tablet norit atau air kelapa muda. Ada juga yang
memberi larutan campuran minyak kelapa, air kelapa muda, garam dan asam jawa.
Dan jika keracunan insektisida, minumkan 1 gelas santan hangat tiga kali sehari
sampai benar – benar sembuh total.
3. Mastitis
Penyakit ini sering dijumpai pada kambing perah, karena
penyakit ini memang menyerang bagian puting kambing. Sering kali pemicunya
adalah bakteri Staphylococcus Aureus atau bisa juga diakibatkan proses
pemerahan yang kurang sempurna (salah dalam melakukan pemerahan) sehingga susu
belum habis diperah sepenuhnya. Mastitis berakibat pada penurunan jumlah
produksi susu dan kualitas dari susu itu sendiri. Akibat terburuknya ialah
kematian.
Cara pengobatan:
Berikan antibiotik intra-mammary dan memperbaiki proses dari
pemerahan susu.
4. Cacingan
Ada banyak jenis cacing yang bisa menyerang kambing,
diantaranya adalah: haemonchus cocortus, Trichuris sp dan Oestophagostomum
sp yang kemungkinan besar terdapat pada pakan. Cacing–cacing tersebut akan
hidup sebagai parasit di saluran pencernaan, melekat di selaput usus dan
menghisap sari makanan, cairan tubuh, darah serta mengeluarkan racun.
Gejala klinis :
Kondisi ini menyebabkan kambing menjadi lemah, lesu dan
tidak bisa gemuk walaupun diberi makan banyak. Dalam beberapa kasus, kambing
muda usia 3–4 bulan yang terkena cacingan bisa kurus dan mati. Tanda klinis
dari kambing yang cacingan: nafsu makan berkurang, lemah, lesu, kurus, perut
buncit, bulu terasa kasar, kusam dan rontok.
Pencegahan :
Kambing pun mengalami diare atau mencret. Maka penting untuk
menjaga kebersihan kandang dan memberikan obat cacing secara teratur, boleh 3
bulan sekali, 6 bulan sekali atau paling lambat setahun sekali. Jadi jangan
malas – malas untuk membersihkan kandang ya.
Cara pengobatan :
Obat cacing yang biasa digunakan antara lain cetarin
concurat, pheno plus dan wormex powder.
Cara pengobatan alami / tradisional :
Buat ramuan jamu dari : 2 buah pinang tua, 2 sendok makan
gula jawa, 5 lembar daun tembakau dan 1 sendok makan serbuk getah pepaya muda.
Semua bahan dicampur rata dan dihaluskan dan diberikan setiap 5 hari sekali
sampai benar – benar sembuh.
5. Enterotoxemia
Penyakit ini disebabkan karena makan biji-bijian yang
berlebihan hingga bakteri Clostridium Perfringens pada rumen menjadi lebih
produktif dikarenakan tingkat keasamannya, sehingga menghasilkan racun yang
malahan merugikan si kambing.
Gejala klinisnya:
kambing berkedut, demam hingga giginya bergemeretak dan
perut bengkak.
Pencegahan :
Penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi tahunan terutama
kambing yang menyusui dan jangan terlalu banyak pemberian biji-bijian dalam
pakannya.
6. Pink eye
Disebut juga mata belekan adan ada juga juga yang
menyebutnya sebagai katarak, biasanya disebabkan iritasi akibat tertusuk benda
seperti: duri, kayu, ujung rambut bahkan debu dari konsentrat. Tapi terkadang
bisa juga disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit.
Gejala klinis :
Yang terlihat biasanya mata kambing sering berkedip,
mengeluarkan air dan mata berwarna kemerah–kemerahan. Selanjutnya mata akan
keruh dan timbul borok hingga mengalami pembengkakan.Jika tidak ditangani
secara langsung dan berkala bisa bertambah parah bahkan mengakibatan kebutaan
permanen.
Cara mengobatinya:
Pertama cuci matanya menggunakan air hangat, kemudian
oleskan salep mata khusus kambing yang mengandung antibiotik, sehingga cepat
meredakan infeksinya. Atau bisa juga semprotkan campuran teh basi, daun sirih
dan garam setiap hari sampai sembuh.
7. Antraks
Penyebab penyakit antraks adalah virus Bacillus Anthracis
yang penularannya melalui kontak langsung, makanan, minuman dan pernafasan.
Gejala klinisnya adalah:
Demam yang tinggi hingga tubuh gemetar, badan lemas,
gangguan pernafasan, pembengkakakan kelenjar dada, bada penuh bisul, gangguan
pencernaan, mengeluarkan darah dari telinga, mulut, dan anus.
Cara mengobati :
Untuk saat ini pada penyakit antraks masih belum ada
obatnya, jadi pengendalian penyakit adalah dengan membakar ternak yang mati
terserang Antraks agar tidak menular pada hewan ternak lain.
8. Kembung atau juga disebut bloat
Adalah kondisi perut kambing berisi banyak gas yang
diakibatkan proses fermentasi yang berjalan cepat dan tidak dapat
mengeluarkannya dalam bentuk kentut. Tingginya akumulasi gas dalam perut
menekan organ dalam tubuh yang lain dan menimbulkan kesakitan. Sehingga kambing
pun melakukan pernapasan dengan mulut terbuka akibat frekuensi pernapasan yang
tinggi.
Gejala klinis :
Tanda klinis yang jelas terlihat adalah perut kambing yang
membesar atau membengkak akibat penumpukan gas dalam rumen. Rasa sakit yang
ditimbulkan akan membuat kambing mendengus dan umumnya akan menendang–nendang
ke sisi kiri. Punggung kambing juga membungkuk, serta saat berbaring kambing
akan sulit untuk bangun kembali.
Jika tidak segera diatasi lama kelamaan bisa semakin parah
dan kambing pun bisa mati. Biasanya disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi
legume, hijauan terlalu muda atau mengkonsumsi rumput basah saat dilepas dari
kandang. Maka penting bagi peternak untuk berhati–hati dalam memberikan makanan
hijauan, hendaknya dilayukan terlebih dulu. Juga jangan melepas kambing saat
pagi hari, dimana rumput masih basah karena embun.
Pegobatan :
Jika kambing mengalami kembung bisa dibelikan obat masuk
angin di apotik, ada juga yang meminumkan minyak nabati, ada yang mencekoki
kambing dengan soda dan ada juga yang menusuk anus kambing dengan tangkai daun
pepaya yang sudah di olesi minyak, kemudian menekan dan memijat agar gas keluar
dari perut. Banyak cara bisa di coba, yang terpenting agar si kambing bisa
mengeluarkan gas berlebih dalam perutnya baik melaui kentut maupun sendawa.
9. Miasis
Miasis ini adalah sejenis Korengan atau Belatungan, orang
sering mengenalnya juga dengan sebutan Seten. Penyakit ini sering menyerang pada
bagian paha kambing betina yang setelah melahirkan sisa darahnya tidak
dibersihkan. Bisa juga terjadi pada anak kambing yang baru lahir karena tidak
diberikan antiseptik atau anti lalat pada pusarnya.Tapi dalam beberapa kasus
juga dapat disebabkan oleh luka karena kandang yang tidak nyaman atau terdapat
paku yang menonjol keluar pada dasar kandang.
Pegobatan :
Bersihkan koreng dengan air, siram dengan minyak kayu putih
lalu beri tembakau yang sudah dibasahi dan tutup dengan perban. Gantilah setiap
hari sampai keluar belatungnya.
10. Penyakit kuku dan mulut (PMK)
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh Apthae Epizootica (AE)
yang terdapat di air kencing, susu dan air liur.
Gejala klinisnya:
Nafsu makan berkurang, demam, keluar air liur yang
berlebihan, rongga mulut, lidah dan kaki melepuh serta terdapat benjolan berisi
cairan bening.
Pegobatan :
Kambing yang terjangkit dipisahkan dan diobati, jaga
kebersihan kandang dan berikan vaksinasi.
11. Kuku Busuk
Penyebabnya adalah kandang yang basah dan kotor, sehingga
kambing sering menginjak air yang akhirnya terjadi pembusukkan pada telapak
kaki.
Gejala klinis : celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan
putih keruh da bau tidak sedap. Kulit kuku mengelupas, timbul benjolan yang
menyakitkan hingga si kambing berjalan pincang dan bisa berakhir dengan
kelumpuhan.
Pegobatan :
Bersihkan dan potong kukunya, siramkan alkohol lalu perban
kaki kambing dan hindarkan dari tempat kotor yang tergenang air.
12. Pneumonia
Umumnya disebabkan karena keadaan udara yang lembap, dingin
dan kotor serta kambing yang tidak terpelihara dengan baik.
Gejala klinis :
Kambing sulit bernafas, nafsu makan hilang, sering batuk dan
juga demam. Jagalah kandang agar tidak lembap, selalu bersih, tidak tergenang
air, menutup kandang jika angin kencang dan lakukan karantina pada kambing
sakit, jika dibiarkan maka akan mati.
Pegobatan :
Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
preparat antibiotik.
13. Konstipasi/sembelit
Gejala klinis :
Biasanya hanya dialami oleh anak kambing
yang baru lahir, karena kotoran pertamanya berwarna hitam kental dan keras
sehingga sulit keluar. Anak kambing yang terkena konstipasi selain susah buang
kotoran, dia juga akan berguling-guling dan sering mengembik.
Pengobatan :
Untuk pengobatannya gampang – gampang susah karena dalam
keadaan sembelit kambing tidak mau makan banyak, Maka untuk melancarkan buang
air besarnya bisa diberi 1 sendok makan minyak sayur.
14. Scabies
Bahasa awamnya kudis dan kurap. Penyebabnya adalah
ektoparasit atau tungau Sarcoptes scabei, Psoroptes communis varovis dan
Chorioptes ovis. Biasanya penyakit ini akan menyerang area disekitar
telinga dulu, kemudian baru menyebar. Scabies sangat dipengaruhi dari kandang
yang kotor dan makanan yang kurang bersih.
Gejala klinis :
Terkena scabies biasanya timbul
bercak–bercak merah yang membentuk bisul pada kulit kambing, kemudian kulit
yang berbercak akan mulai menebal, mengeras dan bersisik serta gatal. Karena
rasa gatal, Kambing akan menggosok–gosokan badannya kedinding kandang yang akan
menyebabkan bulunya rontok. Lama kelamaan tubuh si kambing pun akan mulai
terlihat kurus karena nafsu makan yang berkurang serta kekurangan darah,
sehingga produksi susunya pun akan ikut menurun. Tungau yang menyebabkan
scabies mudah menyebar ke ternak yang lain, maka perlu adanya pengkarantinaan
bagi kambing yang terjangkit. Lakukan penyemprotan pada kandang yang tercemar
dengan menggunakan desinfektan.
Pegobatan :
Berikan obat anti parasit seperti Ivomec atau bisa juga
dengan wormectin. Tapi yang terlebih dulu mencuci kambing dengan disikat
menggunakan sabun antiseptik atau deterjen, kemudian potong pendek bulu tebal
diarea yang terluka. Jika kambing dikoloni dengan kambing lain maka kambing
lain walau tidak terkena scabies wajib di beri obat juga untuk mencegah
penularan
Pengobatan tradisional :
Ada juga yang meracik sendiri ramuan tradisional yang
terdiri dari Oli bekas, minyak goreng bisa juga minyak kelapa, minyak tanah,
garam, kapur barus, kapur ajaib, bawang merah, bawang putih, kunyit dan serbuk
belerang di campur rata kemudian di olesi ke bagian yang terluka 2 – 3 hari
sekali.
15. Orf
Orf sering disebut juga dakangan atau Ecthyma Contagiosa,
disebabkan oleh virus Parapoxvyrus yang bersifat zoonosis dan dapat menular ke
manusia. Biasanya kambing terkena orf saat memakan rumput yang berbulu dan debu
dari konsentrat.
Gejala klinis :
Luka disekitar mulut yang berupa keropeng hitam dan terdapat
juga benjolan. Lama–lama bisa menyebar ke sela–sela kuku, akibatnya kambing
menjadi kurus karena tidak selera makan.
Biasanya orf atau keropeng mulut ini bisa sembuh setelah 1
bulan, tapi dalam kasus tertentu juga bisa menimbulkan kematian jika terjadi
infeksi sekunder.
Pengobatan :
Gunakan Preparat Iodium dan suntikan antibiotik. Ada juga
yang menggunakan pasta yang terbuat dari bahan tradisional seperti biji pinang,
kapur sirih dan kunyit yang sudah dibersihkan terlebih dulu kemudian
dihaluskan. Pemberian pasta tradisional tinggal dioleskan saja tanpa harus mengelupaskan
keropeng pada mulut. Bisa juga diberi vaksinasi untuk pencegahan dan
pengkarantinaan agar tidak terjadi penyebaran.
Itulah macam – macam penyakit pada kambing dan cara ampuh
mengobatinya, semoga artikel ini bisa membantu anda dalam masalah yang
dihadapi saat berternak kambing. Dan jika ada pertanyaan atau penyakit jenis
lain yang belum saya sebutkan mohon untuk ketersediaannya untuk menuliskannya
di kolom komentar yang sudah yantopedia
sediakan. Untuk kunjungannya pada blog ini saya ucapkan terimakasih dan semoga
kita selalu sukses menjalani usaha kita. Salam ternak.
0 Response to "Macam – macam penyakit pada kambing dan cara ampuh mengobatinya"
Posting Komentar